1. Pengertian Puasa
    Puasa menurut bahasa berarti menahan atau mencegah, sedangkan menurut syara' adalah suatu amal amal ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit Fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.
    Adapun yang dimaksud puasa wajib adalah puasa Ramadan. Puasa Ramadan adalah puasa yang dilakukan pada bulan Ramadan hukumnya wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki atau perempuan, dan merupakan salah satu rukun Islam.
  2. Keutamaan puasa
    Puasa banyak mengandung keutamaan-keutamaan, diantaranya telah disebutkan dalam beberapa hadits berikut ini :
    Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwasanya Nabi Muhammad Saw bersabda : " Puasa itu perisai. Apabila seorang dari kalian berpuasa, hendaklah ia tidak berkata keji dan membodohi. Jika ada seseorang memerangi atau mengumpatkannya maka hendaklah ia mengatakan: "Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya". Sesungguhnya bau mulut yang keluar dari orang-orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah di Banding bau kasturi. Orang berpuasa itu meninggalkan makanan dan minuman untuk-Ku. Maka puasa itu untuk diri-Ku dan aku sendiri yang akan memberikan pahala karenanya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat".
    Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa'i dan Al-Hakim dari Abu Umammah, ia berkata : "Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke surga". Beliau menjawab : "Hendaklah kamu berpuasa, karena puasa itu merupakan amalan yang tidak ada tandingannya". Kemudian aku mendatangi beliau untuk kedua kalinya dan Beliau berkata dengan nasehat yang sama".
    Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Iman Ahmad dari Abdullah bin Amr bin Al-'Ash, ia berkata bahwasanya Nabi Muhammad Saw bersabda : "Berpuasa dan membaca Al-Qur'an akan memberikan syafa'at kepada seorang Hamba pada hari kiamat kelak. Amalan puasanya akan berkata : "Ya Allah, aku telah melarangnya dari makanan, minuman dan nafsu syahwat pada siang hari, sehingga telah menitipkan syafa'at kepadaku di dalamnya". Amalan Al-Quran berkata : "Aku telah melarangnya tidur padas malam hari, sehingga ia menitipkan syafa'at kepadaku di dalamnya". Maka keduanya pun memberikan syafa'at".
    Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Mutafaqun Alaih dari Sagal bin Sa'ad. Ia berkata bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah bersabda : "Sesungguhnya Surga itu mempunyai pintu yang disebut "Babu Ar-Rayyan". Pada hari kiamat nanti pintu tersebut akan bertanya : "Dimanakah orang yang berpuasa?". Apabila yang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu pun akan tertutup".
    Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra, berkata bahwa Nabi Muhammad Saw telah bersabda : "Apabila datang bulan Ramadhan maka terbukalah pintu pintu Surga dan ditutup neraka serta semua syetan dibelenggu".
    Menanggapi hadits diatas, Al-Qadhi berkata : "Pengertian di bukanya Pintu Surga oleh Allah SWT bagi para hamba-Nya adalah agar senantiasa berbuat taat pada bulan Ramadhan tersebut, yang mana kesempatan itu tidak datang pada bulan-bulan lainnya. Yaitu seperti shalat tarawih dan sebagai amalan kebajikan lainnya serta upaya untuk menghindari berbagai macam pelanggaran. Semua itu merupakan fungsi, sekaligus pintu untuk dapat memasuki surga Allah. Sedangkan ditutupnya seluruh pintu neraka dan dibelenggunya syetan mengandung pengertian supaya manusia menghindari berbagai macam pelanggaran.
    Manfaat di bukanya pintu-pintu langit adalah diperintahkannya para malaikat memuji amal perbuatan orang-orang yang berpuasa. Sedangkan di sisi Allah SWT, amalan puasa itu mendapatkan tempat yang sangat Agung. Apabila mereka mengetahui berita tersebut, Niscaya akan menambah semangat mereka di dalam menjalankan ibadah Puasa.
    Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jama'ah dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda : " tidaklah seorang hamba berpuasa pada satu hari di jalan Allah, melainkan dengan hari itu lah allah akan menjauhkan diri dan wajahnya dari api neraka selama tujuh puluh Tahun" . Selain yang terdapat dalam hadist - hadist di atas, puasa itu juga mengajarkan kesabaran dan pengendalian diri dan tingkah laku yang baik serta dapat menambah keimanan. Puasa juga dapat membantu kesembuhan penyakit-penyakit, misalnya kencing manis, darah tinggi dan maag.
    Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi dan At-Tabrani, disebutkan bahwasanya Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda : "Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat".
    Puasa juga dapat menimbulkan rasa kasih sayang kepada orang-orang miskin dan dapat menimbulkan sikap saling tolong menolong kepada orang yang membutuhkan.